Salah satu kekayaan lagu dan musik yang tumbuh di Sumatera Selatan adalah Tembang Batang Hari Sembilan.
Tembang batang hari sembilan merupakan salah satu kesenian tradisional daerah sumatera Selatan. Tembang adalah nyanyi, sebagai syair yang dinyanyikan, sedangkan Batang adalah Barang yang panjang-panjang, Hari adalah pokok aliran sungai, sedangkan sembilan adalah sudh jelas menunjukkan bilangan atau jumlah sesuatu.
Batang Hari sembilah adalah nama lain dari Propinsi Tingkat I Sumatera Selatan yang memiliki sembilan sungai Besar yaitu keringi, beliti, rupit, lakitan, rawas, lalan, rupit, leko, ogan, lematang, dan komering yang merupakan anak Sungai Musi.
Pada mulanya, Tembang batang Hari Sembilan berasal dari Rejung, yaitu pantun-pantun (sastra tutur). Rejung ini berasal dari Suku Semende dan Besemah, sesuai dengan proses waktu berjalan, sehingga pantun tersebut ditembangkan/dinyanyikan, lalu berkembang berkembang ke wilayah Sumatera Bagian Selatan (Bengkulu, Jambi, Lampung, dan Sum-Sel sendiri). Karena berkembang ke wilayah Sembilan Sungai Besar yaitu wilayah Bengkulu, lampung dan jambi. Sehingga berkembang lagi menjadi Musik Irama Tembang Batang Hari Sembilan, karena sudah berkembang menjadi musik Orkes, Pop, dan lain-lain, dan Perkembangan saat ini termasuk Sahilin, Armadi Raga, Lagu-lagu pop daerah Sumsel.
Fenomena Gitar Tunggal identik dengan musik Batang Hari Sembilan.
Musik dan Lagu Batang Hari Sembilan melalui petikan Gitar Tunggal pada umumnya bersifat Melankolis. Hal ini berkaitan dengan struktur masyarakatnya yang memiliki rasa persaudaraan, hubungsn kekeluargaan dan kecintaan akan kampung halaman.
contoh lirik tembang Batang Hari Sembilan
ijuk ijuk betali ijuk
ijuk betali oi benang bula
isuk isuk kunanti isuk
isuk kunanti tani sukses