Tarian ini merupakan tarian asli penduduk melayu yang telah mengalami aneka perubahan sesuai dengan perubahan zaman. Namun dmikian norma-norma mendasar masih tetap dipertahankan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya agar tidak menyimpang sebagai pedoman dalam pelaksanaannya agar tidak menyimpang dari ada kebiasaan serta maksud dan pesan yang ingin disampaikan oleh penata tari ini tidak hilang.
Tempo yang digunakan untu tarian ini adalah tempo sedang, yaitu 2/4, sama dengan tempo rumba atau mambo, dan dikalangan seniman Melayu selalu disebut tempo Mak inang.
Tari ini disusun menjadi empat ragam terdiri atas 8 x8. Setiap ragam dibagi dua bagian dan masing masing bagian 4 x 8. Bagian kedua dari ragam2 tersebut merupakan pengulangan bagian pertama, namun beberapa gerakan dan garis edar yang membedakan antara bagian pertama, namun ada gerakan yang membedakan antara bagian pertama dan bagian kedua.
Biasanya digunakan pada pesta panen menuai padi yang telah menjadi suatu budaya masyarakat melayu yang menjadi ajang bekumpul semua orang ampung, tidak terkecuali lajang yang mencari pautan hati, seperti yang digmbarkan dalam lenggok mak inang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar