Sabtu, 14 April 2012

TARI PENGUTON KAYUAGUNG, OGAN KOMERING ILIR

di kota kayuagung terdapat yang namanya tari penguton, unik ya namanya bergitu juga dengan seninya, tari ini adalah tari untuk menerima tamu agung daerah pada masa dahulunya, dari masa ke masa seni tari ini megalami perubahan, seperti saat zaman belanda tepak diganti kalungan bunga, begitu juga di jaman penjajahan jepang, seni tari ini berubah menjadi seni kembang kacang, dalam perkembangannya dimasa sekarang menjadi gending sriwijaya, selain seni tari terdapat juga seni patung, seni suara, dan cangkiji.

Tari Penguton adalah tari adat Ogan Komering Ilir, tepatnya berasal dari Marga Kayuagung yang dalam pelaksanaannya merupakan unsur yang menyatu dengan adat penyambutan tamu. Hal ini sesuai dengan namanya yang berasal dari bahasa Kayuagung uton, baerti penyambutan.


Tari memiliki sifat resmi dan tercatat dalam naskah tua Kayuagung seperti pada Kitab Hukum Adat dan Pedoman Hukum Adat Teliti yang dibuat oleh Puyang Setiaraja Dian dibantu juru tulisnya Setiabanding Sugih. Jumlah penarinya sembilan orang, sesuai jumlah dusun dalam lingkungan Marga Kayuagung (morge siwe).

Tari Penguton, tari ini adalah tari untuk menerima tamu agung pada masa dahulunya, dari masa ke masa seni tari ini megalami perubahan, seperti saat zaman Belanda Tepak diganti Kalungan Bunga, begitu juga di jaman penjajahan Jepang, seni tari ini berubah menjadi seni Kembang Kacang, dalam perkembangannya dimasa sekarang menjadi Gending Sriwijaya.




Mungkin ada yang tanya, costum yang digunakan kok sama dengan baju tari tanggai tapi yang membedakan nya, setahu saya kalau tari penguton terdiri dari 9 penari, salah 2 nya kalo gak salah pake pakian mulah, hheee, tapi kalo tari tanggai di tarikan dengan penari yang jumlah yang ganjil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar