Sabtu, 08 Desember 2012

TARI LENGGANG PATAH SEMBILAN


Tarian ini dinamakan demikian sesuai dengan pepatah Melayu lama “ Lenggang Patah Sembilan, semu dipijak tidak mati, antan terlanda patah tiga” Makna yang tersirat dari pepatah itu mengungkapkan corak tarian ini yang sangat lembut namun pasti. “Semut dipijak tidak mati” merupakan penari yang lemah gemulai ketika berjalan dan melenggang sehingga apabila seekor semut terpijak pun tudak mati. “Antan terlanda patah tiga” mengumpamakan apabila ada benda-benda semisal antan disekitar penari Lenggang Patah Sembilan dan tersentuh penarinya akan patah atau robohnya benda-benda tersebut. Maksud lainnya menyatakan bahwa seseorang itu harus memiliki budi pekerti yang halus dan luhur, tetapi mempunyai ketegasan dalam berpikir dan bertindak. Lagu yang digunakan harus betempu senandung/langgam. Adapun lagu yang mengiringi tarian ini adalah Kuala deli, Damak, Makn sirih, Anak tiung, tarian ini ditarikan secara berpsangan.

TARI LENGGOK MAK INANG


Tarian ini merupakan tarian asli penduduk melayu yang telah mengalami aneka perubahan sesuai dengan perubahan zaman. Namun dmikian norma-norma mendasar masih tetap dipertahankan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya agar tidak menyimpang sebagai pedoman dalam pelaksanaannya agar tidak menyimpang dari ada kebiasaan serta maksud dan pesan yang ingin disampaikan oleh penata tari ini tidak hilang. Tempo yang digunakan untu tarian ini adalah tempo sedang, yaitu 2/4, sama dengan tempo rumba atau mambo, dan dikalangan seniman Melayu selalu disebut tempo Mak inang. Tari ini disusun menjadi empat ragam terdiri atas 8 x8. Setiap ragam dibagi dua bagian dan masing masing bagian 4 x 8. Bagian kedua dari ragam2 tersebut merupakan pengulangan bagian pertama, namun beberapa gerakan dan garis edar yang membedakan antara bagian pertama, namun ada gerakan yang membedakan antara bagian pertama dan bagian kedua. Biasanya digunakan pada pesta panen menuai padi yang telah menjadi suatu budaya masyarakat melayu yang menjadi ajang bekumpul semua orang ampung, tidak terkecuali lajang yang mencari pautan hati, seperti yang digmbarkan dalam lenggok mak inang.

RESENSI FILM DIE HARD 4


Baru saja menonton film (lumayan jadul) DieHard 4.0 yang dibintangi si gaek Bruce Willis yang masih saja OK berperan sebagai John McClane seorang detektif di Kepolisisan New York (NYPD). Menurut saya film DieHard 4 adalah sedikit diantara banyak film berseri lepas yang tetap menarik dalam menampilkan tema baru di setiap seri barunya. Mungkin hanya film berseri lepas yang menampilkan tokoh idola fiksi semacam Batman dan Spiderman saja yang mampu menandinginya. Ini bermula saat John McClane yang diperankan oleh Bruce Wilis ditugaskan oleh FBI untuk menyelidiki tentang rencana besar teroris yang akan menghentikan semua sistem kompute di United State. Saat itu John McClane sendiri mempunyai masalah dengan putrinya Lucy (Mary Elizabeth Winstead) tentang perbedaan pendapat masalah kuliah Lucy. Namun John McClane harus tetap menjalankan tugasnya sebagai detektif New York. Kejadian pada film ini sebagian besar berada di Washington D.C. waktunya sendiri menjelang hari kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli. Tentang waktu menjelang 4 Juli, memang ini merupakan rencana terorganisir teroris internet untuk menghancurkan Amerika Serikat di hari kemerdekaannya. Serangan teroris ini sendiri diawali dari ketidakpuasan Thomas Gabriel tentang tidak dihargainya program yang dibuatnya saat masih menjabat di lingkungan NSA. Bermotif balas dendam, Thomas Gabriel membuat rencana besar dengan melumpuhkan Amerika Serikat hanya dengan tiga hari saja. Thomas Gabriel sendiri mempunyai jalan pintas untuk mendapatkan program penghancur, Ia mengadakan sayembara kepada hacker-hacker muda untuk membuat program yang dapat menghancurkan sistem komputer di Amerika Serikat. Setelah program pengahancur selesai dan siap digunakan, para hacker yang membuat dilenyapkan satu persatu. Namun hanya Matt Farrell yang dapat diselamatkan oleh John McClane. Dengan bantuan Matt Farrell, John McClane dapat memahami konspirasi yang ada, dan mulai membongkar gembong teroris, sekaligus menghentikan aksi teroris lewat internet tersebut. John McClane berusaha keras menghentikan aksi yang mematikan sumber-sumber penghidupan seperti pembangkit listrik, jaringan telepon, jaringan satelit, sampai jaringan air. Namun hal iu sangat sulit dihentikan karena semua kendali jaringan komunikasi (internet0 sudah dipegang oleh si gembong teroris. Tetapi pada akhirnya John McClane dapat menghentikan aksi teroris tersebut walaupun dengan mengorbankan nyawa dan jiwanya. Sebenarnya persoalan hacker di dunia maya sudah pernah diangkat sebelumnya oleh Hollywood untuk dijadikan film, seperti The Net, Hacker, Swordfish dan lainnya. Namun Die Hard 4.0 sepertinya mencoba untuk menyajikan lebih update dengan situasi dan isue dunia sekarang, dengan mengangkat teroris sebagai ancaman terbesrar Amerika Srikat. Pembuat film sepertinya ingin menggambarkan celah atau kelemahan dari masyarakat dan pemerintah Amerika Serikat terbentuk dari rasa takut yang berbelih dengan terorisme itu sendiri. Pembuat film juga sepertinya ingin menyampaikan pengendalian sistem terpusat dan serba terkomputerisasi rentan terjadinya kebobolan. Ini didukung oleh semakin berkembangnya dunia maya yang tak terkontrol dan masyarakat mengalami perubahan sosial yang mengakibatkan tindakan kriminalitas di dunia maya semakin mudah terjadi dan dilakukan. Hal ini sebenarnya bertolakbelakang dengan penciptaaan akses informasi yang mudah, akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan berbagai kegiatannya. Dengan begitu dapat diketahui bahwa globalisai informasi dan kemudahan akses informasi dan komunikasi tidak hanya mengakibatkan perubahan sosial pada masyarakat, namun juga memberikan jalan kepada kriminaltas bahkan terorisme seperti yang digambarkan pada film Die Hard 4.0.

Senin, 26 November 2012

TARI TRADISI KAB.BANYUASIN. SUMSEL (TARI PUTRI SELUANG)


Judul tari Putri Seluang Jumlah penari 7 orang Jumlah pemusik 6 orang Sinopsis tarian : Tari seluang mudik adalah tari Tradisikabupaten Banyuasin yang berasal dari kecamatan rantau bayur. Tari ini menceritakan tingkah laku dan gerak gerik yang dilakukan ikan seluang pada musim seluang mudik seperti beriringan, berkumpul, berpencar berkumpul dan beriringan lagi. Konon cerita seluang mudik ini merupakan jelmaan dari putri khayangan yang dikutuk menjadi ikan seluang, karena sang putrid kalo mandi sering lupa untuk pulang.

TARI KREASI KAB.BANYUASIN SUMSEL (TARI SAWIT MAS)


Judul Tari Sawit Mas Jumlah Penari 7 penari. (4 perempuan dan 3 laki-laki) Dengan jumlah pemusik 6 orang. Sinopsis tarian : Kelapa Sawit adalah salah satu hasil unggulan di kabupaten Banyuasin, disana menghampar ratusan hektar perkebunan kelapa sawit yang hijau membentang indah dipandang mata, daunnya melambai-lambai ditiup angin bagaikan tangan seorang penari membuat hati sejuk ketika memandangnya. Buah sawit yang mempesona bagaikan mahkota raja dan warnanya yang kuning keemasan membuat masyarakat sering menyebutnya sawit emas , gambaran inilah yang dituangkan dalam tarian “Sawit Emas”.

TARI KREASI SUMBAR, PADANG TARI PAYUNG


Tari Kreasi yang bersal dari Padang, Sumatera Barat. Tarian ini mengilustrasikan kebahagiaan dan keceriaan pasangan muda mudi dalam memadu kasih, berpayungkan cinta kasih dan mereka menjalin tali kasih. Tarian ini ditarikan oleh 6 orang Penari yang terdiri dari 3 perempuan dan 3 laki-laki, dengan jumlah pemusik 7 orang.

PROV.SUMBAR- TARI PIRING


Tari Tradisi yang berasal dari Padang, Sumatera Barat. Tarian ini melukiskan rasa suka cita dan syukur petani di Sumatera Barat menyambut musim panen. Gerak dasar tari ini berakar pada bunga-bunga Silat. Tarian ini ditarikan oleh 7 Penari (4 Perempuan dan 3 laki-laki) dengan jumlah Pemusik 8 orang. Musik hidup dengan menggunakan Piano, Jimbe, Gendang, Gitar, Seruling, Biola, Kenong, dan Vokal.

APRESIASI FESTIVAL TARI MELAYU IX, PALEMBANG 2012


Kegiatan Rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, yaitu salah satunya seni Tari Melayu Nusantara. Festival Tari Melayu Nusantara ke XI tahun 2012 yang dilaksanakan di Atrium Palembang Indah Mall tanggal 24-26 November 2012, Acara Pembukaan yang berlangsung hari Sabtu tanggal 24 November 2012 yang diresmikan langsung oleh Gubernur Sumatera Selatan, dan Ketua Panitia penyelenggara oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan. Adapun Kegiatan Festival Tari Melayu Nusantara ini diikuti oleh Seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, yang meliputi Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten OKU Timur, Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Banyuasin, Prabumulih, Kabupaten OKU Selatan, Palembang, Kabupaten Musi Rawas, dan selain Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan yang ikut serta berpartisipasi dalam acara Festival Tari Melayu ini yaitu Provinsi Sumatera Barat (Padang), Sumatera Utara (Sumut), dan Jawa Timur. Peserta-peserta pada Festival Tari Melayu ini menampilkan Tarian Tradisi, Tari Kreasi, serta lagu daerah. Pemberian Penghargaan untuk seluruh peserta terbaik dan Penyerahan piagam untuk seluruh peserta yang mengikuti acara Festival Tari Melayu Nusantara.

Senin, 12 November 2012

Tari Saman Aceh


Tari Saman adalah sebuah tarian adat yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat dan masyarakat Aceh. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nama tarian “Saman” diperoleh dari salah satu ulama besar NAD, Syech Saman. Makna dan Fungsi Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (Dakwah). Tarian ini mencerminkan Pendidikan, Keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan group sepangkalan ( dua group ). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing group dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan. Nyanyian Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Dimana cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam : 1.Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat. 2.Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari. 3.Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. 4.Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak 5.Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Gerakan Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo). VOCAL TARI SAMAN MUSIK IRINGAN TARI SEMESTER GANJIL 2012/2013 FKIP SENDRATASIK UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 1. 1. SYAIR : OLEH SYEIKH Assalammualaikum Allah Ahli Rumahnyo Menyeupat Kamo Allah katroh meuteuka Saleum kamo bri Allah tanda horeumat Jaro taumeumat Allah syarat mulia Keeeeeeerrrrrtttttttt ……………………….. (dijawab oleh seluruh penari ) Bismillahirrahmanirahiiim Tujoh boh isim keu kuta mala Nibak malamnyo teukeudi Tuhan Meureumpok rakan sabe syedara Keeeeeeerrrrrtttttttt ……………………….. (dijawab oleh seluruh penari ) Bismillah Awai lhon peuphon Lon tuen tron bak asai mula Lon tuen tron bak habr syaigi Wahe ya saidi seu ot beurata 1. Laa ilaaha Ilallah 3 x lambat 2 x sedang 1 x cepat 1 x sangat cepat 1. Laa ilaa laa ilaa,la he ………… (syeikh) We siho , hen hala (hen hala)……… ( dijawab semua) Meu Tuah e, laa ilaa , laa illa la he Katulam donya, pujo ke Tuhan …………….(syeikh) Hen hala …………………………. ( dijawab semua ) Orang ngon malam, beksagai lupa ………..(syeikh) Hen hala …………………………. ( dijawab semua ) 1. Hai jala, tun mile, hai mile Jala tun, hai jala, tun mile, hai mile, jala tun Syeikh : Hai nangro, lam Aceh nyo la tempat Lon lahe lam bak’ u jong pantai Sumatera pulau Sumatera 1. Ku tiding lan han ……. ………… ( din hem ) Ku tiding lan han din hem , la hom bat Bola tiding la hom bat, bola tiding Syeikh : Lon ma limang – limang Lon ma limang – limang Hai limang kapai di tamang, hai tamang kapai di tamang Lon kapai di tamang - lon kapai di tamang Kuala tamang kuala – kuala tamang kuala 1. I la ot aroma pulau, perahu wo duo – duo Hai rakan mubek le lalo Budaya dro beta jaga Hum la hele hala, hele hala Hum la hele hala 1. Mile – mile laha, walaha ohela Mile – mile lahe, walahe ohele Maputeh puteh meu bungong puteh L hon lhat ak binteh, keuayeun mata Yaa mile alaha………… walaha ohela Yaa mile alahe ………… walahe ohele 1. Ila ot sa, Ila ombak meu, alon kapai di, ektron meubura, bura hai bacut theh Salah bukan sa, lah lon salah meu, lah pon awai bak gata I la ot sa Ila ot sa………………… ( dijawab semua) Copyright 2012 by.Adi.llg.pgri@gmail.com

Jumat, 06 Juli 2012


Alhamdulilah sekarang ane udah masuk di semester 3 .. meskipun nilai ane banyak turun, tapi tetap bersyukur kedepan ane harus giat belajar lagi biar gak malu-maluin ortu dan almamater ane .. semangat buat jalanin perkuliahan di semester ini semoga ilmu yg ane terima bisa bermanfaat. amin

Jumat, 18 Mei 2012

DIE HARD 4 by GALERY


Ini bermula saat John McClane yang diperankan oleh Bruce Wilis ditugaskan oleh FBI untuk menyelidiki tentang rencana besar teroris yang akan menghentikan semua sistem kompute di United State. Saat itu John McClane sendiri mempunyai masalah dengan putrinya Lucy (Mary Elizabeth Winstead) tentang perbedaan pendapat masalah kuliah Lucy. Namun John McClane harus tetap menjalankan tugasnya sebagai detektif New York. Kejadian pada film ini sebagian besar berada di Washington D.C. waktunya sendiri menjelang hari kemerdekaan Amerika Serikat 4 Juli. Tentang waktu menjelang 4 Juli, memang ini merupakan rencana terorganisir teroris internet untuk menghancurkan Amerika Serikat di hari kemerdekaannya. Serangan teroris ini sendiri diawali dari ketidakpuasan Thomas Gabriel tentang tidak dihargainya program yang dibuatnya saat masih menjabat di lingkungan NSA. Bermotif balas dendam, Thomas Gabriel membuat rencana besar dengan melumpuhkan Amerika Serikat hanya dengan tiga hari saja. Thomas Gabriel sendiri mempunyai jalan pintas untuk mendapatkan program penghancur, Ia mengadakan sayembara kepada hacker-hacker muda untuk membuat program yang dapat menghancurkan sistem komputer di Amerika Serikat. Setelah program pengahancur selesai dan siap digunakan, para hacker yang membuat dilenyapkan satu persatu. Namun hanya Matt Farrell yang dapat diselamatkan oleh John McClane.
Dengan bantuan Matt Farrell, John McClane dapat memahami konspirasi yang ada, dan mulai membongkar gembong teroris, sekaligus menghentikan aksi teroris lewat internet tersebut. John McClane berusaha keras menghentikan aksi yang mematikan sumber-sumber penghidupan seperti pembangkit listrik, jaringan telepon, jaringan satelit, sampai jaringan air. Namun hal iu sangat sulit dihentikan karena semua kendali jaringan komunikasi (internet0 sudah dipegang oleh si gembong teroris. Tetapi pada akhirnya John McClane dapat menghentikan aksi teroris tersebut walaupun dengan mengorbankan nyawa dan jiwanya. Sebenarnya persoalan hacker di dunia maya sudah pernah diangkat sebelumnya oleh Hollywood untuk dijadikan film, seperti The Net, Hacker, Swordfish dan lainnya. Namun Die Hard 4.0 sepertinya mencoba untuk menyajikan lebih update dengan situasi dan isue dunia sekarang, dengan mengangkat teroris sebagai ancaman terbesrar Amerika Srikat. Pembuat film sepertinya ingin menggambarkan celah atau kelemahan dari masyarakat dan pemerintah Amerika Serikat terbentuk dari rasa takut yang berbelih dengan terorisme itu sendiri. Pembuat film juga sepertinya ingin menyampaikan pengendalian sistem terpusat dan serba terkomputerisasi rentan terjadinya kebobolan. Ini didukung oleh semakin berkembangnya dunia maya yang tak terkontrol dan masyarakat mengalami perubahan sosial yang mengakibatkan tindakan kriminalitas di dunia maya semakin mudah terjadi dan dilakukan. Hal ini sebenarnya bertolakbelakang dengan penciptaaan akses informasi yang mudah, akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dengan berbagai kegiatannya. Dengan begitu dapat diketahui bahwa globalisai informasi dan kemudahan akses informasi dan komunikasi tidak hanya mengakibatkan perubahan sosial pada masyarakat, namun juga memberikan jalan kepada kriminaltas bahkan terorisme seperti yang digambarkan pada film Die Hard 4.0.
Baru saja menonton film (lumayan jadul) DieHard 4.0 yang dibintangi si gaek Bruce Willis yang masih saja OK berperan sebagai John McClane seorang detektif di Kepolisisan New York (NYPD). Menurut saya film DieHard adalah sedikit diantara banyak film berseri lepas yang tetap menarik dalam menampilkan tema baru di setiap seri barunya. Mungkin hanya film berseri lepas yang menampilkan tokoh idola fiksi semacam Batman dan Spiderman saja yang mampu menandinginya. Untuk tema laga detektif? DieHard gak ade matinye.. Di sekuel yang keempat ini saya sangat suka dengan tema yang diambil, yaitu kejahatan cyber (cyber crime) yang dilakukan oleh mantan pegawai pemerintahan karena merasa dibuang dan disia-siakan oleh pemerintah, sementara dia merasa ilmunya sangat dibutuhkan disana untuk melindungi semua data berbasis komputer yang dikelola oleh pemerintah dari kemungkinan adanya kegiatan hacking (menyusup ke sebuah sistem komputer). Jadinya kemudian dia ngambek dan memutuskan untuk membuktikan omongannya sendiri dengan cara melakukan hacking langsung ke semua data-data publik yang vital milik pemerintah seperti transportasi, komunikasi, keuangan, sistem pengairan, dsb. Pokoknya semua sistem yang ada di negara tersebut (Amerika) yang dikendalikan secara komputer. Alhasil, timbullah kekacauan diseluruh negeri semisal listrik padam, bursa saham kacau, penerbangan terhenti, dsb. Di pertengahan cerita, terungkap bahwa si penjahat melakukan semua itu ujung-ujungnya ingin menguasai secara penuh seluruh rekening bank yang ada sehingga kegiatan perbankan seperti membayar, menarik atau menransfer dan sebagainya bisa dia lakukan dengan mudah tanpa terdeteksi. Nah, dimanakah peran detektif John McClane dalam kasus ini? Detektif yang kerap teriak ‘Yippee ki yay, mother******‘ ini sebetulnya tugasnya sangat ringan: Menjemput seorang remaja tanggung yang berprofesi sebagai hacker (programmer komputer dengan tambahan keahlian kemampuan menyusup ke sistem komputer orang lain) dari sebuah kota kecil, untuk dibawa ke markas FBI di Washington. Itu saja. Namun tugas ringan itu berubah menjadi sangat tidak ringan karena si hacker ini diincar untuk dibunuh oleh penjahat buangan pemerintah tadi untuk menghilangkan saksi. Hacker ini harus dimusnahkan karena dia yang telah membuatkan algoritma (logika pemrograman komputer berupa prosedur ataupun alur sebuah sistem komputer tertentu) untuk menjalankan kejahatan cyber ini. Namun hacker remaja tanggung ini tidak menyadari kalau algoritmanya akan digunakan untuk sebuah kejahatan hebat seperti yang tengah berlangsung. Cerita mengalir dengan sangat menarik dan penuh ketegangan. Yang menarik bagi saya disamping aksi Bruce Willis, terutama mengenai dilibatkannya seorang programmer komputer di film ini. Lumayan banyak kejadian-kejadian yang berhubungan dengan sistem komputer yang mungkin tidak semua orang langsung ngeh dalam memahaminya. Bagi sebagian orang mungkin sulit untuk bisa mengerti bagaimana kekacauan yang terjadi di film itu bisa terjadi ‘hanya’ dengan memencet-mencet tombol keyboard. Lebih jauh lagi bagaimana sampai John McClane terheran-heran bagaimana seorang remaja ini bisa tahu semua hal yang berkaitan dengan bencana cyber ini? Kalau jawaban saya pribadi sebagai (mantan) web programmer, mungkin tidak sulit untuk bisa menalar semua kejadian itu. Berbeda dengan dunia politik atau seni rupa atau pematung atau kebanyakan yang lain, dunia komputasi (computing) tidak didominasi oleh orang tua, namun biasanya didominasi oleh banyak orang usia muda. Untuk membuat sebuah program komputer (code listing) diperlukan kemampuan berpikir yang sangat rumit, terutama untuk pembuatan aplikasi besar seperti game dan sistem keamanan (security system). Untuk menghasilkan sebuah aplikasi misalnya game terkenal seperti Winning Eleven atau Doom! mungkin bisa diperlukan ratusan ribu hingga jutaan baris kode program. Saya jadi teringat masa lalu saya jaman masih kuliah di jurusan Informatika. Sukanya minta ampun untuk urusan coding program, terutama untuk aplikasi web programming. Begadang semalaman untuk membuat sebuah aplikasi baru terutama yang berbasis web sangatlah menyenangkan. Ada keasyikan tersendiri disana dibalik rumitnya kode-kode dan logika program yang kadang sangat rumit. Kalau sudah kondisi trance begini, tidak bisa diganggu gugat bahkan oleh bunyi paling pelan sekaligus karena bisa membuyarkan konsentrasi ;) . Itu juga sebabnya diberbagai kesempatan, sosok seorang programmer komputer sering digambarkan seorang yang tidak banyak omong, suka menyendiri, berkaca mata tebal bak pantat botol, dan cuek dengan sekitar. Selintas malah mirip orang bloon dan kuper. Namun jangan coba macam-macam dengan mereka, sekali tangan mereka diberi keyboard komputer yang (apalagi) terkoneksi ke internet, seorang yang ahli bisa dengan mudah menimbulkan kekacauan seperti yang terjadi di film DieHard 4.0 ini. Terus terang saya bukanlah orang yang ahli sekali untuk urusan bikin program komputer, apalagi saat-saat sekarang. Saya pernah gagal tidak bisa menyelesaikan sebuah aplikasi berbasis web. Namun setidaknya pengalaman saya berurusan dengan bidang yang satu ini tidaklah terlalu memalukan :) Di saat ini saya harus berpikir untuk meninggalkan hal teknis berkaitan dengan web programming dan beralih ke hal yang bersifat manajerial. Bukannya apa-apa, hanya untuk kasus saya sepertinya bidang manajemen dan strategi pemasaran online bisa lebih mengendurkan beban kerja otak :) . Juga, sekali lagi hanya untuk kasus saya, penghasilan materi yang diterima lebih menjanjikan ;) . Biarlah kegiatan teknis seputar coding, logika, algoritma dan maintenance dilakukan oleh yang muda-muda yang masih suka tantangan dengan kode-kode program komputer :) .

Sabtu, 21 April 2012

AMPERA SUNGAI MUSI

Sungai Musi menghubungkan kota Palembang bagian ulu dengan ilir. Sungai yang merupakan salah satu sungai terpanjang di Indonesia ini mempunyai keunikan tersendiri. Kehidupan masyarakat tergambar di sungai Musi. Ada pasar terapung, counter pulsa terapung, rumah makan terapung hingga pom bensin terapung. Sekarang ini sudah tersedia banyak transportasi sungai, baik yang khas daerah seperti ketek (perahu kecil) hingga kapal Putri Kembang Dadar. Bila berkunjung ke Palembang tidak ke Sungai Musi, sama saja belum pernah ke Palembang.
Di atas sungai Musi ini membentang Jembatan Ampera yang terkenal. Di salah satu pinggiran sungai, ada Benteng Kuto Besak (BKB) yang merupakan salah satu obyek wisata sejarah. Bila menyusuri sungai Musi, biasanya sekalian mampir ke Pulau Kemaro, pulau yang merupakan delta sungai Musi. Pulau Kemaro mempunyai sejarah dan kisah yang unik dan legendaris. Bahkan setiap kali event Cap Go Me, masyarakat keturunan Tionghoa banyak kegiatan di Pulau ini. Ya, Sungai Musi, sungai yang menarik untuk ditelusuri.

Jumat, 20 April 2012

KESENIAN KUDA LUMPING


Kesenian kuda lumping ini bersal dari Jawa Timur ini sudah dikenal masyarakat Luas, tidak hanya masyarakat yang ada di jawa timur. Tetapi juga di kenal di beberapa daerah diluar jawa Kesenian kuda lumping memang marak di berbagai tempat, dengan berbagai ragan coraknya, namun kesenian yang penuh dengan unsure magis ini adalah seni budaya yang berasal dari Indonesia dan sebagai rakyat Indonesia, kita harus melestarikan Kebudayaan Kuda Lumping agar tetap ada. Pertunjukan Kuda Lumping, biasanya seorang pawing hujan akan melakukan ritual terlebih dahulu agar cuaca tetap cerah. Hal tersebut dilakukan karena Pertunjukan kuda lumping dilakukan di lapangan terbuka. Pertujukan kuda lumping terdiri dari 4 babak 1. Tari Bruto lawas 2 kali (pria) 2. Tari Senterewe (pria dan wanita) 3. Tari Begon putri (wanita)
Ditarikan oleh para pria yang berjumlah 4-6 orang. Para penari kuda lumping menarikan Tarian bruto lawas mengikuti alunan music sambil menunggang kuda Para penari kuda lumping memakai kerincingan di kaki dan menari berjingkrak-jingkrak, can cambukan sengaja dikenakan pada para pemain. Menjadi awal permainan dan masuknya kekuatan mistis yang bias menghilangkan kesadaran para pemain kuda lumping. Pada saat inilah para pemain kuda lumping mulai kerasukan, dan mulai melakukan aksinya yang sangat menyeramkan, yaitu memakan beling, mengupas sabut kelapa dengan giginya, memakan lampu ataupun dicambuk. Ketika para pemain kuda lumping kerasukan, biasanya para penonton pun ikut kerasukan. Para penonton yang kerasukan ikut menari dengan pemain kuda lumping, penonton yang kerasukan menari dan tak sadarkan diri, ia menari dengan energik dan terluhat kompak dengan para pemain kuda lumping. Untuk memulihkan kesadaran dari para penonton, biasanya pada setiap pagelaran dihadirkan datuk yang memiliki kekuatan supranatural yang akan memulihkan para penonton yang ikut kerasukan. Kesenian Kuda Lumping ini secara keseluruhan tidak lepas dari bunyi cambukan. Cambukan yang dilakukan pemain kuda lumping pada dirinya sendiri dan memberikan efek magis sehingga cambukan di tubuh pemain kerap kali dilakukan,dengan cambukan tersebut para pemain akan terlihat lebih kuat dan gagah perkasa. Kemeriahan kuda lumping akan semakin terasa ketika ditampilkannya semburan api dari para pemain. Semburan api tersebut dilakukan para pemain dengan menampung bensin di mulut dan disemburkan pada sebuah api yang menyala pada setangkai besi kecil. Dalam pertunjukan kuda lumping, warna yang lebih dominan dipakai adalah warna merah, putih, dan hitam. Warna ini mempunyai arti tersendiri, warna merah melambangkan Sebuah keberanian, warna putih melambangkan kesucian yang ada dalam hati, sehingga dapat dijadikan panutan warna hitam.

KESENIAN GITAR TUNGGAL SUMSEL


Gitar Tunggal adalah sebuah kesenian musik yang menyebar hampir disemua antero pulau Sumatera. Ciri khas seni ini, seperti namanya adalah kemahiran permainan gitar yang dimainkan sendiri, di ikuti dengan saling berbalas pantun/ pantun bersahut. Seni Gitar Tunggal ini biasanya dimainkan oleh pemuda-pemudi yang sedang bercengkrama, atau orang tua yang sedang memberikan wejangan kepada anak-anak atau pemuda. Seni ini dulunya sangat diminati dan tenar, tak urung bermunculan para ahli dalam memainkan gitar ini dan terkenal hampir di seluruh Sumatera, terutama bagian selatan, Riau, Jambi, Bengkulu dan Lampung. Yang sangat menarik selain seni memetik gitar itu sendiri adalah isi atau pesan yang disampaikan dalam pantun-pantun yang saling bersautan. Biasanya pantun-pantun ini berisi sindiran-sindiran halus terhadap kejadian-kejadian yang sedang ngetren, suara hati orang yang sedang jatuh cinta atau menggambarkan kerinduan terhadap kampung halaman. Berikut cuplikan pantun lagu gitar tunggal yang bejudul Kaos Lampu yang dinyanyikan oleh Jeffry dan desi Melfia yang masih setia menekuni dan melestarikan seni ini.
Bujang: Bukanye Senang Duduk Ditangge, Ciri Ku Duduk Jauh Pikiran Jangan Takut Membujang Tue, Tue Diluar Mude Didalam. 2x Gadis : Ketintang Membawe Taji, Kemane Ncakah Saungye Slop Jepang Dikde Tebeli, Jangan bemance bebini Due. 2x Pantun diatas menyampaikan pesan dan sindiran agar jika hendak berpoligami ya harus memiliki persiapan yang matang, istilah selop jepang adalah sandal terbuat dari plastik yang ngetren pada jamannya :) Uniknya meski bahasa di sumatera berbeda-beda, tapi semua dapat disampaikan secara elok dalam pantun-pantun indah nan sederhana yang mudah dimengerti diiringi dengan permainan gitar nan menawan. Namun dibalik kesederhanaan lirik pantun dan permainan gitar itu, tersimpan begitu banyak nilai filosofi yang dapat dijadikan sebagai penggugah rasa. Nilai yang nyaris sulit didapatkan pada seni jaman modern sekarang yang banyak berkiblat pada budaya pop, kosong dan lebih banyak mengarah pada kebutuhan industri bukan seni . Seni gitar tunggal adalah salah satu kebudayaan yang saat ini nyaris punah. Saya masih ingat ketika malam minggu beberapa puluh tahun lalu dipedalam sumatera, sambil berkumpul dan bercengkrama dibawah sinar obor mendengarkan para pemuda menembangkan lagu-lagu yang lucu, riang namun tetap penuh makna. Namun saat ini semakin sulit menemukan orang-orang yang masih mau memainkan seni ini. Jika kita kepedalaman Sumatera, jangan heran jika suara gitar ini kalah gelegar dengan lagu Boy Band atau Girl Band. Generasi muda kelihatannya lebih tertarik dengan budaya populer dari pada budaya yang memiliki nilai luhur. Hal ini sepertinya bukan hanya monopoli nasib Gitar Tunggal, tapi hampir semua seni budaya Indonesia sepertinya harus bersiap-siap untuk dimuseumkan, jika tidak ada usaha untuk menjaga,melestarikan dan mewariskan kepada generasi penerus.

Selasa, 17 April 2012

DONGENG PULAU KEMARO (UNTUK ANAK)

Konon dahulu kala, di Bhumi Sriwijaya memerintahlah seorang raja yang adil dan bijak sana. Raja ini memiliki seorang puteri yang cantik jelita bernama Siti Fatimah. Banyak pemuda-pemuda tampan dari berbagai penjuru nusantara datang, namun tidak satu pun yang bisa menaklukkan hati puteri Siti Fatimah.

Namun pada suatu hari, datanglah sebuah kapal besar dari negeri Cina, bersama dengan rombongan yang dipimpin seorang pangeran bernama Tam BUn An.

“Hmmm… Haiya…. Ini ternyata kerajaan Sriwijaya yang terkenal itu. Kotanya memang megah, penduduknya ramah-ramah dan makanan pempeknya uenak sekali, ya. Haiya….” Kata sang pangeran.

“Pangeran Tam Bun An mau langsung menemui puteri Siti Fatimah?” Tanya sang nahkoda kapal.

“Iyalah. Aku kan jauh-jauh ke Bhumi Sriwijaya ini karena tertarik kecantikan sang puteri Siti Fatimah, haruslah aku datang menemuinya sesegera mungkin.” Kata pangeran Tam Bun An.

“Ayo, pengawal. Kita langsung ke istana untuk menemui puteri raja. Siapkan barongsai dan musik perkusi yang meriah untuk menarik hatinya.” Kata sang nahkoda kapal.

Lalu rombongan pangeran dari Cina ini masuk ke kota Sriwijaya dengan meriah, di depan ada barongsai singa dengan dua orang pembawa pangeran Tam Bun An dan sang nahkoda. Di belakangnya ada 10 orang pengawal dengan barongsai naganya. Kemudian yang terakhir adalah rombongan 10 orang membawa serta menabuh gendang dan perkusi lainnya.

Rombongan barongsai ini memainkan musik dan atraksinya tepat di depan istana raja Sriwijaya dan keramaian itu membuat puteri Siti Fatimah tertarik melihatnya.



“Dayang, ada apa gerangan di luar sana? Seperti ada keramaian dan musik yang menarik?” Kata sang puteri.

“Sepertinya ada rombongan penari barongsai tuan puteri. Kabarnya sudah dua hari mereka berlabuh di dermaga dipimpin oleh pangeran tampan dari Cina.” Kata si dayang.

“Oh, aku ingin sekali melihat atraksi mereka dayang. Mari kita ke pintu gerbang!” Dan puteri Siti Fatimah bersama dayang serta beberapa pengawal menonton pertunjukan barongsai itu sambil bertepuk tangan senang sekali.

“Wah, tarian dan gerakan silat serta musik kalian begitu indah sekali, dari manakah gerangan tuan?” Tanya sang puteri.

“Haiya..Saya Tam Bun An dari negeri Cina, ingin sekali bertemu dengan puteri Siti Fatimah yang cantik jelita. Segala musik dan gerak tari serta gerakan kung-fu yang tadi kami peragakan, semuanya untuk dipersembahkan pada sang puteri jelita…Haiya..”

“Oh, terima kasih pangeran tampan. Kalau boleh saya tahu apakah maksud kedatangan pangeran ke mari ?” Tanya sang puteri dengan pipi merona merah.

“Haiya….Saya datang kemari hanya untuk satu tujuan menemui sang puteri Siti Fatimah yang kabarnya seperti bidadari. Ternyata kabar itu benar sekali, saya malahan seperti melihat 7 bidadari dari kahyangan. Haiya…” Sang pangeran merayu, membuat puteri tambah malu-malu. Begitu banyak pangeran di nusantara yang menyatakan rasa suka, namun baru sekali ini hati puteri Siti Fatimah menjadi bergelora oleh rasa cinta.

Seperti sudah ada perasaan kenal lama, keduanya pun saling suka dan dalam 3 kali pertemuan bertekad menyatukan cinta.

Lalu ada bangsawan istana yang pernah ditolak cintanya oleh Siti Fatimah iri hati dan memberitahukan ke raja tentang hal ini. Dia mengatakan bahwa sang pangeran mau membawa puteri pergi ke negeri Cina.

“Cepat panggil pangeran Cina itu menghadapku!” Kata Raja Bhumi Sriwijaya.

“Hamba menghadap raja.” Kata sang pangeran Cina.

“Apa benar kau dan puteriku Siti Fatimah saling mencinta?”

“Benar raja. Hamba benar-benar mencintai puteri raja yang gagah perkasa.”

“Anak muda, adat istiadat kita berbeda dan beta tidak bersedia anakku kau bawa ke negeri Cina!” Kata sang Raja.

“Haiya…Saya sudah belajar adat istiadat sini raja dan saya bersedia tinggal dan bekerja dagang di Bhumi Sriwijaya duhai raja.” Sang pangeran Cina menyanggupi.

“Kalau begitu duduk perkaranya. Baiklah, kau boleh menjadi menantuku dengan syarat, kau memberikan uang mahar sejumlah 9 guci besar berisi emas untuk meminang puteriku.” Kata sang raja.

“Baiklah raja, permintaan raja akan saya sampaikan.”

Lalu pangeran membuat surat yang dititipkan ke merpati pos yang terbang sampai ke istana orang tuanya di negeri Cina.

Ayahanda sang pangeran mengirim surat balik dan menyatakan menyanggupinya.

Lalu bangsawan Cina itu mengirimkan 9 buah guci berisi emas batangan. Akan tetapi supaya jangan diincar oleh penjahat bajak laut dari Somalia, maka ayah si pangeran memerintahkan, “Masukkan sayur-mayur di bagian paling atas guci-guci itu, supaya para bajak laut Somalia tidak tertarik merampok dan menguasai kapal kita”.

“Perintah dilaksanakan tuan!” Kata si pelayan bangsawan Cina.

Dan 2 bulan kemudian, sampailah kapal beserta 9 guci itu ke Bhumi Sriwijaya. Pangeran dengan bahagia menyampaikan kabar itu pada puteri Siti Fatimah dan ayahandanya.

“Haiya…Sembilan guci kiriman ayahanda sudah datang tuanku Raja. Mari kita ke kapal untuk melihatnya.”

“Mari para pengawal dan puteriku. Kita pergi ke dermaga.” Kata sang raja.

“Haiya…Itu guci ada 9 dan besar-besar sekali. Itu persembahan dari papa dan mama saya tuanku raja..” Si pangeran Tam Bun An pun tertawa senang.

Tetapi saat dia membuka ke 9 guci tersebut, dia melihat isinya hanya sayur-sayuran yang sudah membusuk.

“Ha? Kenapa papa dan mama tega berbuat seperti ini? Papa dan mama berjanji kirimkan 9 guci berisi emas untuk meminang kekasihku Siti Fatimah? Tetapi kenapa dikirimkan sayur-sayuran dalam guci-guci ini? Maaf, saya malu tuanku raja. Biarlah saya buang guci-guci ini ke Sungai Musi. Papa dan mama jahat sekali dengan aku anaknya”

“Sudahlah, kakanda. Janganlah berburuk sangka dengan ayahanda di Cina sana. Mungkin saja ada orang lain yang jahat menukar isinya dengan sayur-sayuran. Jangan marah dengan orang tua kakanda.” Kata sang puteri menyabarkannya.

“Tidak bisa! Ini benar-benar kelewatan. Saya benci pada papa dan mama saya. Saya buang saja guci-guci bersayur busuk itu!” Sang pangeran pun melempar guci-guci yang berat itu ke sungai.

Satu! Dua! Tiga!4,5,6,7,8…….Dan Saat guci ke-9 dia angkat, pangeran Tam Bun An sudah kecapaian. Lalu guci terlepas dan pecah di lantai kapal.

“Olala…..Tampaklah diantara pecahan guci itu emas batangan yang berkilauan.

“Ha? Emas batangan?”

“Iya, kakanda, ternyata benar papa dan mama kakanda mengirimkan emas-emas batangan di guci-guci lainnya juga. Sayur-sayuran tadi hanya untuk mengelabui saja kakanda.” Kata puteri Siti Fatimah.

“Ya, sudahlah pangeran. Saya percaya akan niat baik orang tuamu. Biarlah saja guci-guci yang sudah jatuh ke Sungai Musi itu. Tanpa itu semua kau masih kuijinkan menikahi puteriku.” Kata Raja.

“Tidak tuanku Raja. Saya menyesal telah berburuk sangka dengan papa dan mama di Cina. Saya telah durhaka memarahi mereka. Biarlah saya mengambil kembali semua emas-emas yang saya buang ke sungai itu. Tunggu aku adinda.” Dan walaupun sudah berusaha dicegah oleh puteri dan pengawal istana pangeran Tam Bun An tetap terjun ke Sungai Musi.

Satu jam, dua jam, setengah hari pangeran Tam Bun An tidak muncul-muncul lagi.

“Kanda, saya sangat mencintai kakanda. Saya akan menyusul kakanda mencari emas itu. Bila saya tidak kembali dan muncul endapan tanah di tengah sungai ini, anggaplah itu tempat kami berdua memadu janji.” Lalu tanpa diduga si puteri pun melompat ke Sungai Musi dan tidak muncul-muncul lagi.

Bertahun-tahun kemudian, lambat laun muncullah endapan tanah di tempat kedua kekasih itu terjun di tengah Sungai Musi.

Di sana dibuatkan oleh penduduk setempat sebuah kelenteng dan sebuah mesjid tempat sembahyang yang berdampingan.

Setiap perayaan Cap Go Meh pulau itu ramai dikunjungi warga Palembang.

Nah, adik-adik, dari cerita ini dapat diambil pelajaran adalah: Jangan sekali-sekali menganggap jelek pemberian orang tua kepada kita dengan marah-marah dan mencaci makinya. Mungkin saja menurut kalian pemberian atau didikannya tidak cocok dengan yang kau inginkan. Akan tetapi pasti ada nilai kebaikan di dalamnya yang walaupun tidak langsung terlihat manfaatnya saat ini, tetapi akan tampak bersinar terang-benderang pada waktunya nanti.

Ingatlah! Semua orang tua yang baik pasti akan memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Sekian dan terima kasih.

CERITA ANTU AYEK (HANTU SUNGAI)

Sumatera Selatan merupakan wilayah yang banyak dialiri sungai-sungai. Setidaknya ada sembilan sungai besar yang mengalir di propinsi ini, sehingga gelar lain propinsi ini adalah Negeri Batanghari Sembilan. Batanghari dalam bahasa melayu Palembang diartikan sebagai sungai besar. Nah, ada banyak hikayat atau cerita yang berkembang di masyarakat yang mengiringi keberadaan sungai-sungai tersebut. Seperti legenda cinta Pulau Kemaro di sungai Musi. Cerita lain yang aku kenal di kampungku adalah legenda Antu Ayek yang sering kudengar semasa kanak-kanak, entah adakah kisah ini di daerah lain. Antu Ayek dalam bahasa Indonesia berarti Hantu Air. Penasaran? Baca dong posting ini sampai selesai.

Konon kabarnya, dahulu kala hiduplah seorang gadis dari keluarga sederhana bernama Juani. Juani merupakan gadis kampung yang elok rupawan, berkulit kuning langsat dan rambut panjangnya yang hitam lebat. Keelokan rupa Gadis Juani sudah begitu terkenal di kalangan masyarakat. Sehingga wajar kiranya jika banyak bujang yang berharap bisa duduk bersanding dengannya. Namun apalah daya, Gadis Juani belum mau menentukan pilihan hati kepada satu bujang pun di kampungnya. Hingga, pada suatu masa, bapak Gadis Juani terpaksa menerima pinangan dari Bujang Juandan, karena terjerat hutang dengan keluarga Bujang Juandan. Bujang Juandan adalah pemuda dari keluarga kaya raya, namun yang menjadi masalah adalah Bujang Juandan bukanlah pemuda tampan. Bahkan tidak sekadar kurang tampan, Bujang Juandan pun menderita penyakit kulit di sekujur tubuhnya, sehingga ia pun dikenal sebagai Bujang Kurap.

Mendengar kabar itu, Gadis Juani pun bersedih hati. Ia hendak menolak namun tak kuasa karena kasihan kepada bapaknya. Berhari-hari ia menangisi nasibnya yang begitu malang. Namun apa hendak dikata, pesta pernikahan pun sudah mulai dipersiapkan. Orang sekampung ikut sibuk menyiapkan upacara perkawinan Gadis Juani dan Bujang Juandan. Akhirnya malam perkawinan itu pun tiba, Gadis Juani yang cantik dipakaikan aesan penganten yang begitu anggun menunggu di kamar tidurnya sambil berurai air mata.

Ketika orang serumah turun menyambut kedatangan arak-arakan rombongan Bujang Juandan, hati Gadis Juani semakin hancur. Di tengah kekalutan pikiran, ia pun mengambil keputusan, dengan berurai air mata ia keluar lewat pintu belakang dan berlari menuju sungai. Akhirnya dengan berurai air mata Gadis Juani pun mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai. Kematiannya yang penuh derita menjadikannya arwah penunggu sungai yang dikenal sebagai Antu Ayek yang sering mencari korban anak-anak.

Begitulah asal mula hikayat Antu Ayek di daerahku. Meski kisah ini sangat “hidup” di tengah masyarakat, aku pribadi menilai kisah ini hanya untuk menakuti anak-anak kecil yang belum pandai berenang agar tidak sembarangan bermain sendiri di sungai. Karena tidak sedikit nyawa anak-anak yang melayang akibat tenggelam di sungai. Lucunya, semasa kecil aku sering diajarkan mantera pengusir Antu Ayek oleh orang-orang tua bilamana akan ke kayek (pergi ke sungai). “Nyisih kau Gadis Juani, Bujang Juandan nak ke kayek” (Menyingkirlah engkau gadis Juani, Bujang Juandan hendak turun ke sungai), konon kalau kita baca syair itu Antu Ayek akan menjauh karena enggan bertemu si Bujang Kurap hehe…

Senin, 16 April 2012

LEGENDA PULAU KEMARO

Kalau kita menyebut kata Palembang, kita pasti akan langsung mengaitkannya dengan empek-empek, Sungai Musi, Jembatan Ampera dan satu tempat yang sedang naik daun adalah Jakabaring Sport City tempat berlangsungnya pesta olahraga SEA Games XXVI bulan November yang lalu. Padahal di Palembang sendiri ada banyak tempat yang wajib untuk dikunjungi, salah satunya yang sangat saya rekomendasikan adalah Pulau Kemaro.




Pulau Kemaro sendiri sebenarnya merupakan sebuah delta yang berada di perairan Sungai Musi. Konon kabarnya pulau ini tidak pernah terendam air meskipun sungai Musi sedang pasang tinggi sekalipun. Karena itulah pulau ini dinamakan Pulau Kemaro, yang berarti tidak pernah tergenang air. Ada sebuah legenda di Pulau Kemaro tentang Putri Raja Palembang bernama Siti Fatimah yang di peristri oleh saudagar asal Tionghoa bernama Tan Bun An. Setelah menikah Tan Bun An mengajak istrinya melihat kampung halamannya. Dan saat akan kembali ke Palembang, mereka dihadiahi beberapa buah guci. Sesampainya di perairan Sungai Musi didekat Pulau Kemaro, Tan Bun An ingin melihat isi hadiah yang diberikan kepada mereka, ternyata isi guci tersebut adalah sawi asin. Tan Bun An membuang guci-guci tersebut ke sungai Musi dan saat ingin membuang guci yang terakhir , guci tersebut terjatuh dan pecah. Ternyata ada kepingan koin emas dibawah tumpukan sawi asin tersebut. Tan Bun An langsung menceburkan diri ke Sungai Musi untuk mencari guci guci yang sudah dibuangnya ke sungai. Seorang pengawal Tan Bun An ikut menyelam untuk membantu. Melihat suaminya terjun ke sungai dan tidak muncul, Siti Fatimah memutuskan untuk terjun ke Sungai Musi untuk mencari sang suami. Dan mereka bertigapun tidak pernah muncul dipermukaan. Ada tiga gundukan yang terdapat di Pulau kemaro yang dipercaya sebagai makam Siti Fatimah, Tan Bun An dan seorang pengawalnya.


Di Pulau Kemaro sendiri terdapat tempat ibadah masyarakat etnis Tionghoa, sebuah pagoda berlantai sembilan dan juga patung Budha berwarna keemasan. Setiap Tahun Baru Imlek, masyarakat etnis Tionghoa dari berbagai tempat dan negara berdatangan ke Pulau Kemaro dalam perayaan Cap Go Meh. Untuk yang bukan termasuk etnis Tionghoa tidak perlu khawatir, karena Pulau Kemaro terbuka untuk siapa saja yang ingin berkunjung. Tentu saja kita harus saling menghormati kepercayaan masing-masing.

kuburan di pulau kemaro


Untuk menuju Pulau Kemaro, saya sarankan berangkat dari Benteng Kuto Besak. Kita bisa memilih naik speed boat atau perahu motor yang biasa disebut masyarakat setempat dengan sebutan ketek. Saya dan teman-teman lebih suka menuju Pulau Kemaro dengan menggunakan ketek. Setiap orang dikenakan biaya Rp.10.000,- untuk perjalanan pulang pergi. Dengan menggunakan ketek, kita bisa tiba di Pulau Kemaro dalam waktu lebih kurang 15 menit. Sepanjang perjalanan menuju pulau, kita bisa melihat Jembatan Ampera dari bawah sungai, lalu lintas sungai Musi yang cukup ramai dan juga kehidupan masyarakat dipesisir Sungai Musi. Jadi bila datang ke kota Palembang, pastikan Pulau kemaro ada dalam list tempat yang harus didatangi.

DONGENG ASAL MULA NAMA PALEMBANG

Pada zaman dahulu, daerah Sumatra Selatan dan sebagian Provinsi Jambi berupa hutan belantara yang unik dan indah. Puluhan sungai besar dan kecil yang berasal dari Bukit Barisan, pegunungan sekitar Gunung Dempo, dan Danau Ranau mengalir di wilayah itu. Maka, wilayah itu dikenal dengan nama Ba*tanghari Sembilan. Sungai besar yang mengalir di wilayah itu di antaranya Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Ogan, Sungai Rawas, dan beberapa sungai yang bermuara di Sungai Musi. Ada dua Sungai Musi yang bermuara di laut di daerah yang berdekatan, yaitu Sungai Musi yang melalui Palembang dan Sungai Musi Banyuasin agak di sebelah utara.

Karena banyak sungai besar, dataran rendah yang melingkar dari daerah Jambi, Sumatra Selatan, sampai Provinsi Lampung merupakan daerah yang banyak mempunyai danau kecil. Asal mula danau-danau kecil itu adalah rawa yang digenangi air laut saat pasang. Sedangkan kota Palembang yang dikenal sekarang menurut sejarah adalah sebuah pulau di Sungai Melayu. Pulau kecil itu berupa bukit yang diberi nama Bukit Seguntang Mahameru.

Keunikan tempat itu selain hutan rimbanya yang lebat dan banyaknya danau-danau kecil, dan aneka bunga yang tumbuh subur, sepanjang wilayah itu dihuni oleh seorang dewi bersama dayang-dayangnya. Dewi itu disebut Putri Kahyangan. Sebenarnya, dia bernama Putri Ayu Sundari. Dewi dan dayang-dayangnya itu mendiami hutan rimba raya, lereng, dan puncak Bukit Barisan serta kepulauan yang sekarang dikenal dengan Malaysia. Mereka gemar datang ke daerah Batanghari Sembilan untuk bercengkerama dan mandi di danau, sungai yang jernih, atau pantai yang luas, landai, dan panjang.

Karena banyaknya sungai yang bermuara ke laut, maka pada zaman itu para pelayar mudah masuk melalui sungai-sungai itu sampai ke dalam, bahkan sampai ke kaki pegunungan, yang ternyata daerah itu subur dan makmur. Maka terjadilah komunikasi antara para pedagang termasuk pedagang dari Cina dengan penduduk setempat. Daerah itu menjadi ramai oleh perdagangan antara penduduk setempat dengan pedagang. Akibatnya, dewi-dewi dari kahyangan merasa terganggu dan mencari tempat lain.

Sementara itu, orang-orang banyak datang di sekitar Sungai Musi untuk membuat rumah di sana. Karena Sumatra Selatan merupakan dataran rendah yang berawa, maka penduduknya membuat rumah yang disebut dengan rakit.

Saat itu Bukit Seguntang Mahameru menjadi pusat perhatian manusia karena tanahnya yang subur dan aneka bunga tubuh di daerah itu. Sungai Melayu tempat Bukit Seguntang Mahameru berada juga menjadi terkenal.

Oleh karena itu, orang yang telah bermukim di Sungai Melayu, terutama penduduk kota Palembang, sekarang menamakan diri sebagai penduduk Sungai Melayu, yang kemudian berubah menjadi pen*duduk Melayu.

Menurut bahasa Melayu tua, kata lembang berarti dataran rendah yang banyak digenangi air, kadang tenggelam kadang kering. Jadi, penduduk dataran tinggi yang hendak ke Palembang sering me*ngatakan akan ke Lembang. Begitu juga para pendatang yang masuk ke Sungai Musi mengatakan akan ke Lembang.

Alkisah ketika Putri Ayu Sundari dan pengiringnya masih berada di Bukit Seguntang Mahameru, ada sebuah kapal yang mengalami kecelakaan di pantai Sumatra Selatan. Tiga orang kakak beradik itu ada*lah putra raja Iskandar Zulkarnain. Mereka selamat dari kecelakaan dan terdampar di Bukit Seguntang Mahameru.

Mereka disambut Putri Ayu Sundari. Putra tertua Raja Iskandar Zulkarnain, Sang Sapurba kemudian menikah dengan Putri Ayu Sundari dan kedua saudaranya menikah dengan keluarga putri itu.

Karena Bukit Seguntang Mahameru berdiam di Sungai Melayu, maka Sang Sapurba dan istrinya mengaku sebagai orang Melayu. Anak cucu mereka kemudian berkembang dan ikut kegiatan di daerah Lembang. Nama Lembang semakin terkenal. Kemudian ketika orang hendak ke Lembang selalu mengatakan akan ke Palembang. Kata pa dalam bahasa Melayu tua menunjukkan daerah atau lokasi. Pertumbuhan ekonomi semakin ramai. Sungai Musi dan Sungai Musi Banyuasin menjadi jalur per*dagangan kuat terkenal sampai ke negara lain. Nama Lembang pun berubah menjadi Palembang.

Sabtu, 14 April 2012

PENDIDIKAN DI OGAN KOMERING ILIR

GERBANG SMAN 3 UNGGULAN KAYUAGUNG
Sekolah bertaraf internasional di Kabupaten Ogan Komering Ilir salah satunya SMAN 3 Unggulan Kayuagung, sekolah ini terletak di jalan Letnan Sayuti Kelurahan Kedaton, dan Seluruh siswa telah menempati asrama dan seluruh fasilitasnyapada bulan November 2005 telah terakreditasi A (amat baik)
dan pada tanggal 10 April 2012 dari hasil Audit Eksternal NQA Indonesia merekomendasikan SMAN 3 Unggulan Kayuagung mendapatkan Sertifikasi ISO 9001;2008 dan siap menjadi SMA bertaraf Internasional.


WISATA OGAN KOMERING ILIR

TELUK GELAM


Di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, terdapat sekitar 12 obyek wisata alam yang sering dikunjungi wisatawan. Dari sekian banyak obyek wisata tersebut yang paling banyak dikunjungi dan yang menjadi andalan Kabupaten OKI adalah Danau Teluk Gelam. Untuk menuju obyek wisata ini relatif mudah, karena lokasinya berada di tepi jalan lintas Sumatera, sekitar 25 kilometer dari ibukota Kabupaten OKI atau 92 kilometer arah tenggara dari Kota Palembang. Apabila menggunakan angkutan umum jenis bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi), dari Kota Palembang menuju Kayuagung (Ibukota Kabupaten OKI) hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp.10.000,00. Selanjutnya, dari Kayuagung diteruskan menggunakan angkot dengan tarif sekitar Rp3.000,00 hingga ke Teluk Gelam.

Kondisi Danau
Teluk Gelam adalah sebuah danau alami seluas sekitar 250 hektar yang airnya tidak pernah mengering, meski pada musim kemarau. Air danau ini tergolong jernih dan dihuni oleh berbagai macam jenis ikan, seperti: belida, tapah, arwana, dan konon dihuni juga oleh beberapa ekor buaya (walau selama ini belum pernah ada orang yang melihatnya). Pada bagian tengah danau terdapat sebuah daratan yang ditumbuhi ribuan pohon gelam (Melalueka leucadendron) dengan daunnya yang mungil dan berwarna hijau muda. Di sekitar danau pengunjung bisa berolahraga air, mandi, berenang, memancing, atau bahkan sekedar berkeliling menikmati pemandangan alam.

Fasilitas Danau Teluk Gelam
Fasilitas penunjang obyek wisata Danau Teluk Gelam tergolong lengkap. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2004, tepatnya akhir bulan Agustus-September, danau ini pernah dijadikan sebagai salah satu tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI, khususnya cabang olahraga dayung dan ski air. Agar PON XVI dapat berjalan dengan lancar, pemerintah daerah Provinsi Sumatera Selatan mengucurkan dana sebesar Rp.31,9 miliar guna memoles kawasan danau dengan membangun berbagai macam fasilitas olahraga, seperti: dermaga untuk dayung dan ski air (lengkap dengan menara start dan finis), pondok pemandu (align’s hut), serta tribun untuk penonton.

Selain fasilitas olahraga, dibangun pula 34 buah rumah panggung kayu bertipe 45 dan 70 dengan sistem knock down (bongkar pasang). Rumah-rumah panggung tersebut dibuat khusus bagi para pengunjung yang ingin bermalam di kawasan obyek wisata Danau Teluk Gelam. Konon, pengunjung yang menginap akan serasa tinggal di sebuah perkampungan tradisional. Dan bila bangun pagi, yang terlihat adalah hamparan danau yang dapat membuat suasana hati terasa nyaman. Selain rumah panggung, ada alternatif lain untuk menginap yaitu sebuah hotel yang bernama Hotel Teluk Gelam. Hotel yang berdiri megah di tepi danau itu terdiri atas dua bangunan, masing-masing memiliki 24 kamar. Hotel Teluk Gelam menyediakan pula sejumlah alat olahraga berupa jet-ski yang biasa disewakan kepada pengunjung seharga Rp.300.000,00 perjam, serta speed boat dengan sewa Rp.150.000,00 per jam.

KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

Kabupaten Ogan Komering Ilir atau sering disingkat OKI, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan UU No. 37 tahun 2003, 6 kecamatan dari kabupaten ini dimekarkan membentuk Kabupaten Ogan Ilir.
[sunting] Pembagian wilayah

Kabupaten OKI terdiri dari 17 kecamatan yang beribukota di Kayuagung, yaitu:

Air Sugihan
Cengal
Jejawi
Kota Kayu Agung
Lempuing
Mesuji
Pampangan
Pedamaran
Sirah Pulau Padang
Tanjung Lubuk
Tulung Selapan
Teluk Gelam
Pedamaran Timur
Mesuji Makmur
Mesuji Raya
Lempuing Jaya
Pangkalan Lampam


Sejarah

Nama Kayuagung secara umum berasal dari sebuah sejarah, dimana pada zaman dahulunya, daerah kota kayuagung terdapat pohon-pohon yang berukuran besar, bahkan ada yang sampai berdiameter 4 meter , kemudian disimpulkanlah oleh para petua Pohon itu berarti Kayusedangkan Besar Itu Agung. mungkin andapun secara tidak sengaja pernah melihat pohon berukuran besar di kota anda, kemungkinannya itu merupakan pohon kayuagung, tapi bukan berarti setiap pohon yang besar itu merupakan pohon kayuagung, ciri khas pohon Kayuagung itu berukuran besar memiliki urat pohon yang timbul dan memiliki akar yang besar dan menjular, selain itu juga terdapat akar yang menjular dari atas kebawah, jadi dari sebuah pohonlah nama dari kota kayuagung itu.

Arti Logo
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Nomor 25/DPRD-OKI/1973 Kabuapten Ogan Komering Ilir Bermotto “Bende Seguguk” dengan lambing berbentuk perisai dengan rincian sebagai berikut :

1. Kepala Perisai bertuliskan “Ogan Komering Ilir” warna huruf merah dengan dasar kuning.
2. Badan Perisai berwarna biru laut yang bermakna “Kedamaian”
3. Pohon Beringin melambangkan “Pengayoman”
4. Gambar Bende atau Gong berwarna kuning memiliki makna “Kebudayaan Daerah”
5. Gambar Untaian Kapas berjumlah 12 kuntum sebagai makna “Kemakmuran Sandang”
6. Gambar Untaian Padi berjumlah 46 bermakna “Kemakmuran Pangan dan Jumlah Marga yang ada pada jaman dulu.
7. Motto “Bende Seguguk” dengan tulisan berwarna hitam mengandung makna “Gong Satu Kesatuan”

Keseluruhan lambang secara umum menggambarkan kehidupan masyarakat dan kepemimpinan daerah dengan semangat persatuan dan kesatuan didalam mewujudkan keseimbangan, antara kemakmuran, kebahagian dan keadilan masyarakat.

Wisata Kayuagung
-taman
Pantai Love Kayuagung
ini nih tempat nongkrong nya bujang gadis kalo sore sore sekalian JJS, refreshing nya melepas kepenatan melakukan aktivitas seharian

taman segitiga kayuagung

Taman Segitiga Kayuagung
taman segitiga yang berada di Jalan Pahlawan bertepatan di depan RSUD Kayuagung ini memang merupakan objek exotic .. selain memiliki stadion bola kaki juga dilengkapi taman bermainanak anak, halaman yang luas serta memiliki air mancur yang indah.


Patung Selamat datang di Kayuagung Ogan Komering Ilir

TARI PENGUTON KAYUAGUNG, OGAN KOMERING ILIR

di kota kayuagung terdapat yang namanya tari penguton, unik ya namanya bergitu juga dengan seninya, tari ini adalah tari untuk menerima tamu agung daerah pada masa dahulunya, dari masa ke masa seni tari ini megalami perubahan, seperti saat zaman belanda tepak diganti kalungan bunga, begitu juga di jaman penjajahan jepang, seni tari ini berubah menjadi seni kembang kacang, dalam perkembangannya dimasa sekarang menjadi gending sriwijaya, selain seni tari terdapat juga seni patung, seni suara, dan cangkiji.

Tari Penguton adalah tari adat Ogan Komering Ilir, tepatnya berasal dari Marga Kayuagung yang dalam pelaksanaannya merupakan unsur yang menyatu dengan adat penyambutan tamu. Hal ini sesuai dengan namanya yang berasal dari bahasa Kayuagung uton, baerti penyambutan.


Tari memiliki sifat resmi dan tercatat dalam naskah tua Kayuagung seperti pada Kitab Hukum Adat dan Pedoman Hukum Adat Teliti yang dibuat oleh Puyang Setiaraja Dian dibantu juru tulisnya Setiabanding Sugih. Jumlah penarinya sembilan orang, sesuai jumlah dusun dalam lingkungan Marga Kayuagung (morge siwe).

Tari Penguton, tari ini adalah tari untuk menerima tamu agung pada masa dahulunya, dari masa ke masa seni tari ini megalami perubahan, seperti saat zaman Belanda Tepak diganti Kalungan Bunga, begitu juga di jaman penjajahan Jepang, seni tari ini berubah menjadi seni Kembang Kacang, dalam perkembangannya dimasa sekarang menjadi Gending Sriwijaya.




Mungkin ada yang tanya, costum yang digunakan kok sama dengan baju tari tanggai tapi yang membedakan nya, setahu saya kalau tari penguton terdiri dari 9 penari, salah 2 nya kalo gak salah pake pakian mulah, hheee, tapi kalo tari tanggai di tarikan dengan penari yang jumlah yang ganjil.

TARI SEBIMBING SEKUNDANG OGAN KOMERING ULU

Seni tari ada disetiap daerah di Sumatera Selatan. Biasanya yang paling menonjol adalah tari sambut bagi tamu yang di agungkan dengan cara memberikan sekapur sirih
Seperti daerah lainnya,Ogan Komering Ulu (OKU) juga memiliki kesenian yang menjadi ciri khas tersendiri. Dengan diberi nama Sebimbing Sekundang, tarian ini memiliki makna dan pesan yang mendalam,baik bagi masyarakat setempat, penari, maupun tamu dan undangan yang melihat suguhan tarian ini.
Sesuai namanya, Tari Sembimbing Sekundang memiliki makna berjalan bersama atau seiring dan saling membantu. Pesan-pesan itulah yang terus disampaikan dan dilestarikan melalui gerakan tarian. Tarian ini selalu disuguhkan dalam penyambutan tamutamu kehormatan yang berkunjung di daerah ini.


Tari Sebimbing Sekundang diciptakan Z Khusni Karana yang juga koreografer profesional Sumsel. Tarian ini diperagakan baik di dalam gedung maupun tempat terbuka.
“Banyak makna yang terkandung, salah satunya toleransi dan kebersamaan,” ungkapnya. Tepak atau pengasan merupakan sarana utama tarian ini yang berisikan beberapa lembar daun sirih segar dan beberapa lipat daun sirih yang telah diracik dengan getah gambir, sehingga siap disuguhkan kepada tamu kehormatan sebagai tanda penerimaan dan pengakuan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Gerak tarian, pakaian, dan musik pengiringnya merupakan perpaduan dari gerak, pakaian, dan musik tari-tari tradisional dari berbagai kecamatan dalam Kabupaten Ogan Komering Ulu sehingga tergambar moto “Bumi Sebimbing Sekundang”yang berarti berjalan seiring dan saling membantu dan melaksanakan sesuatu untuk menggapai keberhasilan.

MUSIK TRADISIONAL INDONESIA (GAMELAN)

Gamelan melambangkan kesenian masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu hingga sekarang. Gamelan adalah suatu tabuhan yang selalu digunakan oleh masyarakat Indonesia didalam kesenian, sehingga bunyi tabuhan tersebut seolah-olah menimbulkan suatu inspirasi pada jiwa insan yang mendengarkannya.
Dominasi penduduk yang berasal dari Jawa tentunya membawa budaya Jawa ke kabupaten Ogan Komering Ulu, salah satunya Gamelan.
biasanya gamelan sering kali digunakan dalam Pagelaran Wayang Kulit dan Wayang Wong.
Banyaknya pemain wayang melambangkan gotong royong, kebersamaan, kedisiplinan, serta kekompakan masyarakat.

Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.

Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.[rujukan?]

Gambaran tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.

Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.

Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.

Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara mempertahankan kejayaan musik orkes gamelan Bali. Pilar-pilar musik ini menyatukan berbagai karakter komunitas pedesaan Bali yang menjadi tatanan musik khas yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.

PAKAIAN ADAT SUMATERA SELATAN

Pakaian tradisional masyarakat Sumatera Selatan, biasa disebut Aesan Gede, Baju adat ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang dahulunya sangat berjaya di Sumatera Selatan.

RUMAH ADAT OGAN KOMERING ULU

Rumah pada hakekatnya merupakan kebutuhan dasar (basic needs) manusia selain sandang dan pangan, juga pendidikan dan kesehatan.
Salah satu aspek yang cukup berpengaruh pada penyediaan perumahan dan permukiman yang lebih bersifat internal adalah aspek sosial – budaya masyarakat Ogan Komering Ulu. Rumah memang tidak sekedar sebagai tempat berteduh dan melindungi diri penghuninya dari kondisi alam dan bahaya dari luar, namun sudah berkembang sebagai sarana yang dapat menunjukan jati diri dan pribadi penghuninya.
Dalam kehidupan masyarakat Ogan Komering Ulu, manusia merupakan insan sosial sekaligus sebagai insan ekonomi. Sebagai ‘insan

sosial’, manusia memandang rumah dalam fungsinya sebagai pemenuhan kebutuhan sosial budayanya dalam masyarakat. Sedangkan sebagai ‘insan ekonomi’ fungsi rumah dipandang sebagai investasi jangka panjang yang akan meperkokoh jaminan kehidupan dan penghidupannya dimasa mendatang.

Jumat, 13 April 2012

CINTA SEJATI DI PULAU KEMARO

Di Pulau ini terdapat makam Putri Palembang yang menurut legenda setempat, pada akhir kerajaan Sri Vijaya ada seorang pangeran dari Negeri Cina datang untuk belajar ke Sri Vijaya yang saat itu memang terkenal sebagai kota pendidikan. Selama berada di Sri Vijaya pangeran itu berkenalan dan jatuh hati kepada Siti Fatimah yang putri Raja Sri Vijaya. Untuk mengikat hubungan cinta mereka sang pangeran pun meminang sang putri. Gayung pun bersambut, pinangan pangeran diterima oleh sang putri dan keluarganya.

Untuk melengkapi pinangannya sang pangeran pun mengutus seorang perwira pengawal pulang ke Cina untuk meminta cindera mata kepada Ayahnya. Selang berapa lama sang perwira pengawal datang kembali ke Sri Vijaya dengan membawa cindera mata dalam kapal beserta hulubalang. Tanpa sepengetahuan sang perwira pengawal dan hulubalangnya, rupanya ketika di Cina, orang tua sang pangeran menyamarkan guci, keramik dan uang cina (coin emas dan perak ) dibawah tumpukan sayur dan buah-buahan. Maksudnya untuk kejutan kepada calon mantu ketika menerima buah pinangan sang pangeran.

Ketika kapal akan sandar sang pangeran memeriksa kapal untuk meyakinkan isinya sesuai yang dia harapkan. Tapi ternyata yang keliatan oleh hanya sayuran, buah-buahan dan hasil pertanian lainnya. Sang Pangeran pun panik, karena dia berharap orang tuanya mengirimi dia cindera mata untuk menyenangkan sang putri. Setelah dia mengobrak-abrik kapal sampai putus asa dengan harapan menemukan cindera mata diatara hasil bumi, akhirnya dia marah besar karena malu, dia melempar semua guci kapal ke Sungai Musi, samapi guci yang ke sembilan dilemparnya namun tak langsung jatuh kesungai hingga guci itupun pecah berantakan. Dan terlihatlah sebenarnya pada tiap guci itu ada cindera mata yang di kirim Ayahnya.

Merasa menyesal sudah membuang semua guci sang pangeran menyuruh seluruh hulu balangnya untuk mengambil ke Sungai Musi. Karena arus bawah Sungai Musi yang deras sebagian besar hulu balangnya mati tenggelam dan hanyut terbawa arus. Pangeran pun kemudian menyuruh perwira pengawal uuntuk menyusul mengambil kembali guci yang sudah terlanjur dibuang ke sungai, dan seperti hulubalang lainnya, perwira pengawal pun tidak pernah timbul lagi ke permukaan Sungai Musi.

Sampai akhirnya sang Pangeran sendiri memutuskan untuk terjun ke dalam sungai, tapi seperti yang lain pangeranpun tak lagi muncul kepermukaan. Karena gelisah, di dorong oleh rasa cintanya yang begitu kuat terhadap Pangeran, akhirnya Siti Fatimah (Sang Putri) menyusul terjun ke sungai untuk mencari calon Suaminya. Konon delta ini (Pulau kemaro) timbul sebagai bukti cinta Putri Siti Fatimah kepada calon suaminya. Dari sinilah kemudian berkembang mitos bahwa apabila ada pasangan yang sedang jatuh cinta datang ke pulau ini maka cinta mereka hanya akan dapat di pisahkan oleh maut.

Daya tarik Kemaro adalah pagoda berlantai 9 yang menjulang di tengah-tengah pulau. Bangunan ini baru dibangun tahun 2006. Selain pagoda ada klenteng yang sudah dulu ada. Klenteng Soei Goeat Kiong atau lebih dikenal Klenteng Kuan Im dibangun sejak tahun 1962. Di depan klenteng terdapat makam Tan Bun An (Pangeran) dan Siti Fatimah (Putri) yang berdampingan. Kisah cinta mereka berdualah yang menjadi legenda terbentuknya pulau ini.

Kisah cinta yang mengharukan dari pulau kemaro ini merupakan hal yang tak dapat di pisahkan dari tradisi perayaan imlek di kota Palembang.

LEGENDA PULAU KEMARO

SI PAHIT LIDAH DAN SI MATA EMPAT

Si Pahit Lidah yang itulah cuma sejarah yang pernah tercatat pada cerita rakyat, banyak makna dan hakikat hidup yang bisa dijadikann pelajaran hidup dan renungkan akan apa yang kita lihat dan apa yang kita ucapkan dengan lidah. Waspada dan kendalikan terhadap Lidahmu, sekali melesat, seperta anak panah yang terlepas dari busurnya dan akan melukai sasaran yang ada didepannya tanpa dapat ditarik kembali.

mantra si pahit lidah

1. Lidah itu sebagai Pengumbar Janji
2. Lidah itu sebagai Pembohong
3. Lidah itu sebagai Pembangkang
4. Lidah itu sebagai Pengadu Domba
5. Lidah itu sebagai Penghianat
6. Lidah itu sebagai Penjilat
7. Lidah itu sebagai Pengingkar
8. Lidah itu sebagai Malapetaka
9. Lidah itu sebagai Pemusnah
10. Lidah itu sebagai Pembunuh
11. Lidah itu sebagai Penghancur
12. Lidah itu dapat berkata dengan baik dan bijak, namun dapat pula berkata jahat dan keji
13. Lidah itu dapat sebagai obat penawar juga dapat sebagai racun mematikan

Lidah dapat mengenai orang lain dan juga terhadap dirinya sendiri bila tidak dikendalikan

Si Mata Empat

Waspada dan kendalikan Matamu, karena sebagai cermin untuk koreksi dan intropeksi diri. Mata dapat membawa pelakunya ke Tahta Singgasana Raja dan dapat pula membawa ke Jurang Nestapa.
1. Mata itu sebagai Penggoda dan dapat Tergoda
2. Mata itu sebagai Penipu dan dapat Tertipu
3. Mata itu sebagai Musuh
4. Mata itu sebagai Nafsu
5. Mata itu sebagai Pemikat
6. Mata itu sebagai Hasrat
7. Mata itu sebagai Syahwat
8. Mata itu sebagai Penjahat
9. Mata itu sebagai Bara Api
10. Mata itu dapat membutakan Hati
11. Mata itu dapat menumpulkan Akal
12. Mata itu dapat Mengikis Iman
13. Mata itu dapat membuat Lumpuh Jiwa dan Raga

Mata itu dapat mengancam terhadap dirinya sendiri dan orang lain bila tidak dikendalikan.

Perilaku dan akhlak akan tampak Baik dan Terpuji bila melihat dari kedua mata depan dihadapan cermin, namun dari belakang!??, Kepada apa? Kepada siapa tempat bercermin?. Kepada orang-orang sekitarlah sebagai kedua mata belakang untuk bercermin, koreksi dan intropeksi diri.

Jangan memandang Hina dan Rendah terhadap orang lain, karena Saya, Kita dan Mereka adalah satu sang Penciptanya yaitu Allah SWT, zat yang mengusai langit dan bumi, Maha Hidup, Maha Kaya, tidak bergantung pada makhluk ciptaannya. Sang Raja pun telah menjadi batu, karena mata dan lidah yang melesat begitu saja dan tidak dikendalikan oleh empunya.

Wahai kawan peliharalah mata dan lidahmu jangan melukai hati sahabat dengan lidahmu dan jangan pula kamu memandang dengan kecurigaan dan berburuk sangka melalui matamu. tidak ada teman yang membuat
sial kecuali kekuranganmu semahami hati sahabatmu.

CERITA RAKYAT SI PAHIT LIDAH

Namanya Serunting. Ia adalah pangeran dari Kerajaan Sumidang, tetapi ia lebih dikenal dengan Si Pahit Lidah. Apakah lidahnya pahit? Tidak tentu saja. Ia mendapat julukan itu karena apapun kalimat yang dia ucapkan akan berubah menjadi kutukan.

Si Pahit Lidah memperoleh kesaktiannya setelah bersemedi selama bertahun-tahun di Bukit Siguntang. Ia bersemedi sampai tubuhnya ditutupi oleh lumut. Begitu kaluar dari persemediannya, ia mengutuk semua orang yang ia temui menjadi batu. Ia cukup berkata “jadilah batu”, maka benda di hadapannya akan seketika berubah menjadi batu.

Pada suatu hari Si Pahit Lidah terperangkap dalam sebuah buku, yaitu buku dongeng untuk anak. Ia tak pernah bisa keluar dari buku itu, tetapi ia tahu jika ada orang yang membaca bukunya. Bertahun-tahun Si Pahit Lidah terperangkap, jika tak ada yang membaca buku tersebut, ia hanya tidur. Kadang tiba-tiba ia terbangun karena ada yang membuka bukunya, lalu ia melihat sekelompok anak-anak sedang mendengarkan dongeng tentang dirinya. Pada kesempatan lain ia terbangun di tempat yang berbeda. Begitu seterusnya sampai pada suatu hari ia berada di perpustakaan sebuah Taman Kanak-Kanak.

Di tempat yang baru ini, Si Pahit Lidah tak bisa tidur, seorang anak selalu membolak-balik halaman bukunya. Gadis ini bahkan meminjam dirinya untuk dibawa pulang ke rumah. Karena penasaran, Si Pahit Lidah mengamati anak itu. Ia adalah seorang gadis kecil yang pendiam, matanya tajam, rambutnya ikal, dan kulitnya kecoklatan. Akan tetapi anak itu cantik, sangat cantik. Si Pahit Lidah sangat senang melihat kecantikan anak itu, juga tatapan matanya yang terkagum-kagum membaca kisah tentang dirinya. Ia ingin menyapanya, tetapi ia tak bisa.

Pada suatu hari, Si Pahit Lidah mendengar keributan. Tampaklah segerombolan anak laki-laki tengah mengganggu si gadis kecil, buku dan alat tulisnya berhamburan di lantai, juga buku dongengnya, itulah kenapa Si Pahit Lidah bisa mendengar keributan yang ada. Anak kecil itu tidak membalas meski teman-temannya memaki-maki dirinya. Dengan gugup ia mengambil peralatan tulisnya dan memasukkan ke dalam tas. Anak lelaki itu terus mengejeknya. Si Pahit lidah geram melihatnya. Ia ingin sekali mengutuk anak-anak itu menjadi batu, tetapi buku dongeng tiba-tiba tertutup dan dia tak bisa mendengar apa-apa lagi.

Tak biasanya saat buku tertutup Si Pahit Lidah tak bisa tidur. Ia terus memikirkan gadis kecil itu. Ia kasihan melihatnya. Lalu si Pahit Lidah berdoa agar ia bisa keluar dari buku, ia berjanji hanya akan menggunakan kesaktiannya untuk kebaikan. Tuhan mengabulkan doanya. Malam itu ketika gadis kecil membuka buku dongengnya, Si Pahit Lidah keluar dari buku. Gadis itu terpekik takut, refleks ia bersembunyi di bawah meja belajarnya.

“Keluarlah! Aku ingin jadi temanmu”, kata Si Pahit Lidah.

“Kau tidak akan mengutukku?” gadis kecil bertanya dari bawah meja.

“Tidak, aku hanya akan menggunakan kutukanku untuk kebaikan”, jawab pahit lidah.

Lalu keduanya berteman. Gadis itu bernama Valya. Ia menceritakan kepada Pahit Lidah bahwa ia selalu diejek teman-temannya. Ia ingin sekali memiliki kesaktian seperti Si Pahit Lidah untuk membalas teman-temannya.

Akan tetapi Si Pahit Lidah melarang sang gadis kecil untuk balas dendam kepada teman-temannya.

“Kita tak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan pula. Justru sebaliknya, balaslah kejahatan-kejahatan mereka dengan kebaikan-kebaikan yang ada pada dirimu!”

“Mengapa Pahit Lidah? Bukankah engkau pun begitu terhadap semua orang yang bahkan tak berdosa padamu?”

“Iya, itu dulu ketika aku baru mendapatkan ilmu sakti yang kuperoleh selama bertahun-tahun bertapa di bawah pohon bambu. Tapi setelah aku terperangkap dalam sebuah buku dongeng, aku mulai sadar dan berhenti untuk mengutuk siapapun. Oleh karena itu aku dapat hadir di hadapanmu gadis manis.” Suasana hening sesaat sang gadis menatap dalam sang Pahit Lidah.

“Pahit Lidah, bolehkah aku bertanya padamu?”

“Tentang apa itu gadis manis?”, sahut Si Pahit Lidah seraya merangkul tubuh mungil itu.

“Mengapa kau selalu mengutuk setiap orang yang kau lalui, padahal mereka kan tidak punya salah?”

“Hmm, itu sajakah yang ingin kau tanyakan padaku?”

Si gadis Manis hanya mengangguk sambil tersenyum manja.

“Karena aku sakit hati dengan saudara iparku yang bernama Aria Tebing dan isteriku sendiri.”

“Mengapa engkau sakit hati dengan mereka?”, sela gadis itu dengan nada penasaran sebelum Pahit Lidah meneruskan ceritanya.

“Hmm, aku sakit hati karena telah dikhianati oleh isteriku akan kelemahan diriku.”

“Ohh kasihan engkau Pahit Lidah, aku tak menyangka seorang isterimu bisa mengkhianati suaminya sendiri.“

“Begitulah kehidupan sayang, tak semua orang itu baik hatinya. Mungkin kau pernah mendengar pepatah dalamnya laut bisa kau ukur, tapi dalamnya hati siapa yang tahu?“

“Iya Pahit Lidah, teman-temanku tak ada yang baik. Mereka jahat semua, makanya aku ingin memberi pelajaran buat mereka.”

“Jangan sayang! Kau ingin tahu mengapa aku bisa berada dihadapanmu sekarang?”

“Kenapa?”

“Karena aku telah bersumpah dan memohon kepada Tuhan, jika aku bisa keluar dari buku dongeng yang kau genggam sekarang itu aku akan menggunakan kekuatanku untuk hal-hal yang baik saja.”

“Kenapa? Apakah kau sudah bosan mengutuk mereka dengan kesaktianmu?”

“Oh, tidak gadis manis. Bukan itu yang kuinginkan, aku hanya..”, Si Pahit Lidah terdiam sejenak.

“Hanya apa?”

“Aku hanya ingin menemanimu sayang, disaat teman-temanmu menjahati dan menjauhi dirimu. Aku tak tega mendengar teriak tangisan kecilmu.”

“Niatmu tulus, Pahit Lidah.”

“Dari mana kau tahu aku tulus?”

“Karena Tuhan mengabulkan doamu.”

“Anak pintar, jadi tak perlu lagi aku berusaha membuatmu percaya padaku bahwa aku tulus ingin menemanimu.”

“Oh ya Pahit Lidah, bolehkah aku bertanya satu lagi padamu?”

“Apa itu, manis?”, sahut Pahit Lidah seraya merenggangkan rangkulan tangannya dari tubuh gadis itu.

“Hmm, aku pernah membaca sedikit tentang kebaikan-kebaikanmu Pahit Lidah. Dan sekarang aku ingin mendengar dari mulutmu sendiri.”

“Baiklah gadis manis. Dahulu aku pernah menolong sepasang suami isteri yang sudah lanjut usia, bahkan ompong untuk bisa memiliki seorang anak.“

“Sungguh?”, sambar gadis itu dengan menatap tajam mata Si Pahit Lidah. Si Pahit Lidah hanya mengangguk membalas tatapan gadis kecilnya.

“Sekarang sudah malam, waktunya kau tidur. Esok kau harus pergi ke sekolah”, kata Si Pahit Lidah sambil mengelus kepala bocah yang mengangguk hendak beranjak ke tempat tidur.

Malam itu terasa panjang bagi gadis manis yang bernama Valya. Ia merasa senang bisa berhadapan langsung dengan Si Pahit Lidah, entah itu mimpi atau nyata.

Pesan moral :

* Jangan terlalu percaya kepada orang lain,

* Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan pula,tetapi balaslah kejahatan itu dengan kebaikan

* Gunakan kelebihan yang kita punya untuk kebaikan